Menuju Tafsir Al-Quran yang Membebaskan
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Al-Qur'an adalah kitab bacaan yang mendapatkan kedudukan demikian istimewa. Dalam pandangan umat Islam, Al-Qur'an adalah teks yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia. Proses pewahyuan itu tidak diturunkan secara sekaligus, melainkan dicicil secara bertahap dalam waktu tahun, untuk menjawab problem-problem riil kemanusiaan. Di bawah kontrol Nabi Muhammad, Al-Qur'an memang telah menjadi poros dalam kehidupan umat. Nabi Muhammad sendiri yang turun tangan untuk menjelaskan makna dan kandungan ayat-ayat Al-Qur'an melalui hadis dan sunnah-sunnahnya. Setiap kali ada persoalan yang muncul di tengah masyarakat, maka umat bertanya secara langsung kepada Nabi Muhammad yang menjadi rujukan sentral saat itu. Begitu juga, sekiranya terjadi perbedaan di kalangan para sahabat menyangkut sebuah tafsir suatu ayat dalam Al-Qur'an, maka Nabi Muhammad pula yang menjadi hakimnya. Pada saat itu, Nabi Muhammad merupakan hakim tunggal dalam mena- ngani sejumlah persoalan di masyarakat. Nabi Muhammad adalah seorang penafsir yang mengatasi pelbagai tafsir yang muncul di kalangan sahabatnya.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.