Membebaskan Pendidikan Islam: Dari Eksklusifisme menuju Inklusifisme dan Pluralisme
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Multikulturalisme dan pluralisme agama belakangan ini menjadi isu sentral dalam mengembang-kan teologi inklusif dan pluralis. Munculnya isu ini disebabkan oleh semakin kaburnya kesadaran masyarakat tentang pluralisme yang meniscayakan multi-etnik dan agama, yang tumbuh dalam masyarakat plural. Pada aras ini, toleransi etnik dan agama di Indonesia menjadi agenda penting sejak maraknya kekerasan etnik dan agama yang meledak seiring dengan pergeseran politik mutakhir. Itu sebabnya, Islam sebagai agama mayoritas memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan teologi inklusif dan pluralis sehingga memberikan pencerahan kepada umat akan arti pentingnya kehadiran etnik dan agama yang beraneka ragam. Tanpa ini semua, Islam akan berwajah ekslusif yang rentan terhadap konflik; entah agama maupun etnik.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.