Menimbang Islam Pribumi
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Pertama-tama, saya ingin mencoba mengambil “jarak” dari istilah Islam Pribumi beserta masalah-masalah yang hendak diproblematikasi melalui istilah itu. Saya pernah memberi suatu buku kumpulan tulisan yang disunting oleh Bob Hefner tentang “antropologi konversi”, suatu bidang telah yang memeriksa dan sangat baru, yaitu penelahan secara antropologis terhadap gejala perpindahan agama atau konversi, serta aktivitas yang menyertai perpindahan itu, yaitu proselitikasi atau dakwah. Buku itu sangat menarik, karena di situ fenomena konversi dilihat dari berbagai sudut agama, dilihat dalam kaca mata perbandingan. Satu hal yang penting dicatat dari tesisnya adalah perpindahan agama merupakan salah satu “jalan” bagi suatu bangsa untuk menjadi bagian dari suatu peradaban besar. Hefner memberikan contoh: bayangkan, seseorang yang mula-mula adalah anggota dari suku terasing di pedalaman, kemudian memeluk agama Kristen atau Islam; dia kamil ke atas, jelas terjadi suatu “gejala budaya” yang dahsyat, karena orang itu seperti meloncat dari suatu lingkaran kebudayaan yang sempit dan masuk ke dalam “gerbong” peradaban besar yang pengaruhnya melintasi batas-batas nasionalitas
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.