Masa Lalu yang Tidak (Lagi) Bercerita
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Sebagaimana halnya di negara-negara dunia ketiga, Indonesia tidaklah mungkin mengelak dari warisan kolonialisme. Tidak satupun kita yang tinggal di Indonesia lepas dari yang namanya penjajahan. Bukan cuma struktur negara, sistem kemasyarakatan, dan hukum, tapi juga mentalitas, mencakup agama, adat, tradisi, hingga keyakinan pribadi dan juga ideologi. Mungkin kita bisa mengatakan penjajahan atau kolonialisme sudah lewat, sudah terkubur dalam sejarah. Tapi bukankah kolonialisme meninggalkan bekas, sisa dan jejak dalam sejarah tempat kita menggali pikiran-pikiran lama yang dikatakan "asli" dan "otentik", tempat kita menyusuri dan merekat simpul-simpul identitas bersama? Bagaimana seandainya yang disebut "yang asli" itu sempat diolesi ramuan kolonialisme tanpa pernah lagi kita tahu dan peduli dari mana dan lewat mana saja "aliran air" dan "riak"-nya? Dengan kata lain, keberadaan kita sebagai pewaris kolonialisme, apapun bentuk dan manifestasinya, bisa juga disebut sebagai "subyek poskolonial". Nah, studi poskolonialisme atau pascakolonialisme adalah sebuah studi tentang subyek poskolonial ini, termasuk bagaimana ia terbentuk, bagaimana mekanismenya, serta alat-alat apa saja yang dipakai untuk membentuk identitasnya.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.