Nalar Etika: Society atau Negara?
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
"Etika, kerapkali dimaknai sebagai ilmu yang diamalkan, bukan ilmu yang difilsa-fatkan." Kira-kira demikian nasib perjalanan etika sebagai bagian tak terpisahkan dari kerangka besar khazanah pemi-kiran keagamaan. Nasib etika sebagai ilmu tidak jauh berbeda dengan fikih dan teologi yang mengalami kemandegan dan kemacetan. Yang terjadi yaitu sakralisasi terhadap etika yang justru membelenggu kreativitas dan produktivitas nalar etika. Konsekuensinya, sejarah kebudayaan Arab-Islam tidak mempunyai produk etika yang orisinil. Produk nalar etika Arab senantiasa dikaitkan dengan produk Yunani dan Persia.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
How to Cite
Sayuthi, A., & Misrawi, Z. (2024). Nalar Etika: Society atau Negara?. Tashwirul Afkar, 11(1), 159-160. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/428
Section
Articles

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.