Agama, Ekonomi, dan Budaya Banjar
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Sahdan, dalam suatu percemuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat nasional, salah seorang P.P. Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan, kaum Muslim di Indonesia menjadi miskin karena terlalu sering mengadakan slametan yang bersifat konsumtif Orang-orang Banjar yang hadir di pertemuan itu, merasa tersinggung dan naik darah. Seperti masyarakat tradisional Jawa yang digambarkan Clifford Geertz', orang Banjar memang suka mengadakan slametan, yang disebut basalamatan atau manyalamat. Dari lahir, sunatan, kawin, naik haji hingga mati, orang Banjar menanggapinya dengan basalamatan. Selain sebagai ritual peralihan tahap-tahap hidup (life passages), orang Banjar.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.