Pemikiran Islam Kontemporer di Mesir
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Setiap pemikiran merupakan refleksi sekaligus embrio dari gerak sosio- kultural yang berguna untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul. Di sini, setiap pemikiran tidak selamanya absolut, tetapi mengalami evolusi dan pasang-surut, sebagaimana ditengarai Ibnu Khaldun dalam mognum opus-nya al- Muqaddimah. Ibnu Khaldun menggambarkan pasang-surut peradaban Islam dengan tinjauan sosiologis. Lebih jelasnya, pemikiran adalah produk eksperimentasi, pengalaman dan kolaborasi-dialektik yang dinamis dengan realitas.' Demikian juga berbagai pemikiran yang berkembang di Mesir.
Mengkaji peta pemikiran Islam di Mesir dibutuhkan beberapa perangkat metode untuk menyingkap akar persoalan (isy- kaliyah), sehingga mencapai sebuah kesimpulan yang mendekati kebenaran dan bersifat obyektif. Diharapkan, atas dasar tersebut, muncul teori-teori analisis untuk menyingkap pemikiran Arab dalam rangka merekonstruksi pemikiran Arab Kontemporer. Yang mana secara keseluruhan kajian ini berada dalam kerangka ijtihad yang tentu saja absah, karena masih dalam proses mencari dan membentuk, sehingga kilas-balik dan dialektika bertebaran, bahkan kadangkala masih rigid dan gamang. Kendati demikian, artikel ini berusaha mengetengahkan tiga model cara dalam membedah pemikiran Islam Kontemporer di Mesir.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.