Reforma Agraria: Perbincangan yang Belum Selesai di Tengah Pergulatan Islam Liberal dengan Islam Post Tradisional
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Di tengah pergulatan pemikiran dengan tema Islam toleran dan demokratis antara gerakan Is- lam Liberal dengan gerakan Islam Post- tradisionalisme yang begitu gegap gempita, kiranya saya akan urun rembug tetap dalam tema tersebut, namun dengan titik berangkat yang sama sekali berbeda. Titik berangkatnya dari salah satu kebutuhan yang sekaligus sampai sekarang masih menjadi titik konflik yang laten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di republik ini, yaitu persoalan reforma agraria (agrarian reform) atau dalam arti sempit lebih dikenal sebagai landreform, yang salah satu programnya adalah redistribusi (pembagian kembali) tanah. Memang harus diakui lahirnya kedua pemikiran di atas (terlebih pada gerakan Islam Liberal) pada dasarnya berbicara tentang pembatasan serta keterbatasan peran negara, apalagi sejak munculnya sebagian kecil gerakan Islam yang tampil dengan wajah garang. Namun seringkali orang salah kaprah memahami liberalisme sebagai tuntutan agar tidak adanya campur tangan negara terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan Negara.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.