Sempalan, Miring Atawa "Sesat"
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Belakangan ini, suasana negeri kita tampaknya makin ingar bingar saja. Cobalah tengok serbuan produk impor dari negara-negara luar, terutama dari Cina yang membuat banyak kalangan ketar-ketir karena dipandang bisa mengacaukan industri nasional. Seiring itu, rupanya kekhawatiran tak hanya menumpu dan menampakkan pada soal ekonomi yang memang tengah "tiarap", coba cermati pula gempuran lain yang tak kalah bikin was-was. Menderasnya "paham impor" terutama dari Timur Tengah yang dicemaskan bisa merangsek identitas Islam Indonesia. Paham-paham ini bergerak penuh nafsu dan makin gahar saja. Wujud lahiriahnya terlihat beraneka, ada yang masih "malu-malu" dengan hanya memusatkan berjamaah di suatu masjid, dan ada juga yang tampil "galak" dengan mengorganisasi secara massal berikut dukungan infrastruktur seperti pemancar radio, TV komunitas, pelembagaan ekonomi, dan lainnya. Mudah menebak gerakan ini dengan cukup memandangi tampilan jenggot dan celana kantung, pokoknya model pakaian orang Timur Tengah saja. Mereka ini tergodor-gedor oleh semangat jihad untuk mengkampanyekan "pemurnian" ajaran Islam. Islam disiarkan vis-a-vis dengan segala bentuk pengaruh lokalitas budaya. Sedemikian puritannya, sampai-sampai mereka seolah "menajiskan" jamaah Islam lain yang biasa melakukan tahlilan, istighasah, yasinan, dan sebagainya.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.