Islam dan Otoritas Keagamaan: Problem dan Tantangan di Indonesia

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Rumadi RUmadi

Abstract

Saya ingin mengawali tulisan ini dengan pertanyaan: mungkinkah agama bisa hidup dan berkembang tanpa adanya otoritas? Pertanyaan ini setidaknya akan memunculkan dua spekulasi jawaban: "agama bisa hidup dan berkembang tanpa otoritas" dan "agama tidak tidak bisa hidup tanpa otoritas". Pandangan pertama didasarkan pada argumentasi bahwa agama merupakan bentuk penghayatan ke-Tuhan- an. Ia tidak membutuhkan apa-apa kecuali ketundukan manusia pada Tuhan itu sendiri. Kalau pun ada tokoh-tokoh agama, ia sama sekali tidak bisa mewakili kehadiran Tuhan yang hal itu ada da- lam dada pemeluk agama. Tokoh-tokoh agama hanya diperlukan untuk melakukan mobilisasi sosial sebagai bentuk dan ekspresi solidaritas keagamaan.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
RUmadi, R. (2024). Islam dan Otoritas Keagamaan: Problem dan Tantangan di Indonesia. Tashwirul Afkar, 28(1), 63-86. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/506


Section
Articles