Mencari Islam Alternatif
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Mesir, merupakan negara di mana berbagai peradaban yang mewakili peradaban dunia pernah bercokol dan meneteskan tinta emas. Mulai dari peradaban Mesir Kuno -yang konon peradaban terbesar di zamannya-, Kristen Koptik (ortodok) hingga peradaban Islam. Kebesaran ini sangat dibanggakan orang Mesir dan nampak sekali dalam perangai mereka. Orang Mesir sering kali menyebut negaranya ummu dunya, sebagai ungkapan kebanggaan atas kebesaran nenek moyangnya dalam membangun salah satu sejarah peradaban dunia. Kebesaran Mesir bertambah lengkap, ketika di sana dijumpai sebuah perguruan tinggi tertua di dunia yaitu universitas al- Azhar. Konon universitas ini telah banyak mencetak ulama-ulama besar baik yang berasal dari negara Arab atau negeri-negeri Islam lainnya termasuk Indonesia. Ulama- ulama seperti Muhammad Abduh, Abdul Halîm Mahmûd, Aly Abdurâziq, Dr.Yûsuf Al Qardlâwi, Syeikh Muhammad Ghazâly, Dr. Wahbah Zuhayli, Sayyid Ramadlân al- Bûthy dan lain-lainnya pernah ikut nyantri di pelataran yang telah berumur lebih dari seribu tahun ini. Demikian juga ulama- ulama besar Indonesia baik yang hidup di masa kemerdekaan atau setelahnya seperti Dr. Mahmud Yunus, KH. Abdurrahman Wahid, Prof. Dr. Zakiah Darajat, Prof. Dr. Quraisy Shihab, Prof. Dr. Alwi Shihab dan lain-lain. Maka tidak mengherankan kalau kebesaran al-Azhar cukup dikenal di dunia Internasional.
Bagaimana keadaan mahasiswa-mahasiswa Indonesia di al-Azhar sekarang terutama dekade 90-an? Apakah mereka akan mampu mengikuti jejak-jejak pendahulunya atau justru sebaliknya? Pertanyaan itu yang kini banyak dilontarkan oleh para pemerhati berkaitan dengan munculnya beberapa alumni Timteng khususnya Mesir ke dalam kancah pemikiran ke-Islaman dan politik di Indonesia (terutama fenomena naiknya KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI ke- 4). Pertanyaan-pertanyaan ini banyak ditanggapi dengan perasaan optimis di sebagian kalangan mahasiswa. Di samping ada sebagian lain yang pesimis karena beban psikologis menanggung kebesaran yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya. Pada kesempatan ini penulis ingin sedikit bercerita tentang dinamika mahasiswa Mesir khususnya penulis selama belajar di sana. Dinamika itu akan punya titik tekan pada aktifitas yang terjadi di luar bangku kuliah. Karena dinamika yang terjadi di luar kampus lebih dinamis dan variatif. Selain itu, beberapa perubahan mendasar yang terjadi dalam struktur dinamika mahasiswa lebih banyak terjadi pada wilayah ini.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.