Pembaharuan Fikih di Mesir
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Mengangkat wacana pembaruan fikih di Mesir lebih menarik dibandingkan dengan kajian- kajian fikih di negeri (Islam) lainnya. Ini disebabkan oleh transformasi intelektual di negeri Piramid selalu hidup dan dinamis. Hal ini didukung oleh setting dan tradisi masyarakat yang selalu berubah dan berkembang, selain gesekan-gesekan antar aliran pemikiran yang cukup alot. Pada dua dekade terakhir, beberapa konstruksi baru pemikiran Islam tampil mewarnai wacana pemikiran keislaman dan gaungnya meluas ke hampir seluruh belahan dunia Islam. Di antara konstruksi baru itu bisa kita sebut; "teologi pembebasan" alias Kiri Islam-nya Hassan Hanafi pada awal dekade 80-an, kritik hermeneutik al-Quran yang dipelopori oleh Nasr Hâmid Abû-Zayd dan kontruksi baru gagasan fikih yang dihela Jamâl al-Bannâ, Yûsuf al- Qardlâwi, Thâriq Bisyri dan Sâlim Awwâ. Dua proyek pemikiran terakhir dimulai sejak awal 90-an sampai sekarang.
Tulisan sederhana ini akan mengetengahkan isu pembaruan fikih, khususnya pada dekade 90-an ke atas, dengan tidak melupakan beberapa usaha yang berkembang sebelumnya. Penekanan pada era 90- an ke atas, karena wacana pembaruan fikih pada era itu ramai diperbincangkan dan menjadi wacana yang menarik keterlibatan sejumlah besar para intelektual dan kaum ulama di Mesir.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.