Kiri Islam, Jaringan Intelektual, dan Partai Politik
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Pada 1970-an, karya-karya antropologis mengenai Nahdlatul Ulama (NU) fokus pada pesantren dan komunitasnya, sementara penelitian terbaru menyoroti NU sebagai pelaku politik dalam konteks nasional. Artikel ini mengalihkan perhatian pada individu-individu dan organisasi kecil yang terkait dengan NU, bukan secara menyeluruh, untuk menempatkannya dalam jaringan intelektual yang lebih luas dan berbagai gerakan sosial. NU dilihat sebagai jaringan ulama dan pesantren, bukan sebagai organisasi modern birokratis. Perubahan peran NU dalam politik dan masyarakat selalu dipimpin oleh sejumlah kecil pemimpin individu, termasuk kaum intelektual aktif yang berbeda dengan ulama tradisional. Perubahan kebijakan NU terjadi melalui aksi individual atau pembentukan kelompok kecil independen. Selain itu, artikel ini juga membahas bagaimana para aktivis muda Muslim dari desa atau lingkungan intelektual kota dan komunitas tradisional membentuk pemikiran dan aktivitas mereka dalam konteks perubahan cepat di Indonesia modern. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan kontribusi pada pemahaman tentang NU dan bagaimana aktivis muda Muslim berperan dalam transformasi Indonesia modern.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.