Mendialogkan Budaya Lokal dan Tradisi Santri

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Syamsul Hadi Thubany

Abstract

Dulu, di alam pedesaan nan asri, telinga kita akrap mendengar gema shalawat Nabi dalam berba- gai bentuk pelafalan dan ekspresi. Inspiring shalawat melahirkan syiiran atau puji- pujian kepada baginda Rasulullah Saw disuarakan lewat corong musholla mau- pun masjid kampung menjelang sholat lima waktu. Pada masa itu kita juga kerap menyaksikan tampilan tari-tarian rakyat yang dikonstruksi berbareng amalan- shalawatan, seperti pada kesenian tradi- sional kentrung, tari ndolalak, rodatan, kubrokuro dan kuntulan yang memiliki ritme tarian nan indah sekali.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Thubany, S. H. (2024). Mendialogkan Budaya Lokal dan Tradisi Santri. Tashwirul Afkar, 26(1), 98–110. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/452


Section
Articles