Memupuk Kajian Atas Tradisi

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Tim Redaksi

Abstract

Tradisi pemikiran keagamaan telah menjadi fokus penting sepanjang sejarah. Namun, seringkali tradisi dianggap sakral dan tidak dapat dikritik. Hal ini mengakibatkan gerakan modernisasi Islam menolak tradisi yang dianggap kaku. Banyak yang lebih tertarik pada pemikiran Barat daripada tradisi klasik Islam. Namun, pada pertengahan 90-an, muncul wacana yang menghargai pemikiran klasik Islam kembali. Salah satu inisiatifnya adalah proyek pemikiran Neo-Modernisme yang diprakarsai oleh Fazlur Rahman. Mereka mencoba menggabungkan pemikiran Barat dengan pemikiran Islam klasik sebagai upaya untuk memperbaharui tradisi tanpa meninggalkannya sepenuhnya. Gerakan ini muncul karena kesadaran akan keterbatasan intelektual yang hanya berfokus pada Al-Qur'an dan Sunnah serta ketidakrelevansian dengan budaya Islam lokal. Dengan demikian, wacana ini menjadi titik balik dalam mengembalikan apresiasi terhadap khazanah pemikiran klasik dalam konteks modern.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Redaksi, T. (2024). Memupuk Kajian Atas Tradisi. Tashwirul Afkar, 10(1), 1. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/442


Section
Articles