Menawar Substansi Syariat Islam

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Syafi'i Ma'arif

Abstract

Perdebatan mengenai syariat Islam, baik pada tataran wacana maupun politik terus bergulir. Namun sebuah kenyataan yang harus diterima, bahwa sampai detik ini belum ada pemahaman yang bersifat progresif mengenai syariat Islam. Perbedaan dalam memahami syariat dibiarkan menganga, belum ada dialog yang lebih maksimal. Hal tersebut diakui Syafi'i Ma'arif, "kita perlu duduk bersama untuk memaknai syariat secara tepat", tegasnya. Namun satu hal yang patut diperhatikan, bahwa NU-Muhammadiyah mempunyai kesamaan visi dalam memahami syariat, bahwa syariat bukanlah hukum dan fikih, akan tetapi nilai-nilai dan moralitas yang menyemangati keadilan, kesetaraan, keadaban dan kemanusiaan. Islam harus dilihat secara substantif, bukan secara simbolik. Zuhairi Misrawi, Redaktur Jurnal Tashwirul Afkar berhasil mewawancarai Prof. Dr. Syafi'i Ma'arif di kantor PP Muhammadiyah di Jln. KH. Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Ma’arif, S. (2024). Menawar Substansi Syariat Islam. Tashwirul Afkar, 12(1), 105-110. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/416


Section
Interview