Neo-Fundamentalisme

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Oliver Roy

Abstract

Lebih dari dua puluh tahun setelah revolusi Islam di Iran, gelombang radikalisme Islam yang banyak berkembang di Timur Tengah sejak tahun 1970-an berjalan ke arah yang berbeda. Gerakan Islam yang dominan bergerak dari perjuangan ke arah komunitas Islam supranasional menuju semacam nasionalisme Islam: mereka ingin diakui sepenuhnya sebagai aktor yang legitimate dalam wilayah politik domestik, dan secara umum mereka tidak lagi memperjuangkan agenda supranasional yang sebelumnya menjadi bagian ideologi mereka. Di sisi lain, kebijakan re-Islamisasi konservatif yang diimplementasikan oleh beberapa negara -bahkan oleh negara sekuler sekalipun- untuk mengurangi oposisi kelompok Islam dan untuk mendapatkan kembali legitimasi religius mengalami kemunduran. Kebijakan ini telah melahirkan gerakan fundamentalis baru yang secara ideologis konservatif tetapi secara politik radikal.


Gerakan neo-fundamentalisme ini secara umum tidak banyak berkaitan dengan strategi dan kebijakan negara. Pada tahap awal, gerakan ini tidak terlalu politis dibanding gerakan Islam  tidak banyak peduli terhadap pendefinisian negara Islam yang benar tetapi lebih memperhatikan implementasi syariat Islam.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Roy, O. . (2024). Neo-Fundamentalisme. Tashwirul Afkar, 13(1), 111-117. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/391


Section
Articles