Menuju Etika Politik Membebaskan
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Hubungan antara etika dan politik dalam Islam sebenarnya merupakan bahan kajian yang cukup klasik. Pertanyaan yang sering mengemuka adalah menyangkut korelasi etika dan politik: apakah sistem politik Islam harus didasarkan sepenuhnya pada pertimbangan etis? Bila ya, apakah dengan demikian etika menjadi sumber otoritas bagi langgengnya suatu tatanan politik (political order)? Wacana etika politik dalam tradisi (politik) Islam tidak dapat dilepaskan dari tuntutan membangun suatu kekuasaan politik yang bertumpu pada ajaran agama, dengan mempertahankannya sebagai satu-satunya sumber legitimasi yang absah. Sepanjang perjalanan, legitimasi yang diberikan agama atas politik telah membawa implikasi-implikasi serius, yang secara sisi generis berimur pada upaya politisasi agama. Tak terkecuali hingga zaman modern ini, fenomena tersebut masih berlangsung dalam skala yang cukup luas, dan berakibat pada terjadinya koopetasi kekuasaan terhadap kebebasan politik masyarakat Islam. Dalam perkembangan terakhir, misalnya, selalu bergulir isu-isu yang mendeskreditkan dikuatkannya "negara Islam". Tuntutan demi tuntutan akhirnya menggiring berujung pada makin dominannya asumsi bahwa, dalam menjalani perananya, politik menjadi bagian yang tak terelakkan dari "institusi" agama itu sendiri. Dan demikian pula sebaliknya.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.