Sikap Kritis Anak Muda Tidak Perlu dikhawatirkan

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

KH. Ma'ruf Amin

Abstract

Apa itusebenarnya koridor berpikir NU kitab itu saja (aqwal), sehingga kalau kita Koridor berpikir NU itu, kalau dalam bidang akidah bermanhaj Al-Asy'ari dan Al-Maturidi; dalam masalah fiqih meng- acu pada madzhab yang empat (madza- hibul arba'ah); dalam tasawuf mengacu pada manhaj Al-Ghazali dan Junaid al- Baghdadi. Jadi manhaj-manhaj itu yang menjadi pegangan kita. Sebenarnya yang kita pegangi adalah manhaj Ahlussunnah Waljamaah. Manhaj Ahlussunah itu adalah ma ana 'alaih wa ashabi. Ma ana 'alaihi wa ashabi itu kemudian oleh tokoh-tokoh itu ditangkap dari masing-masing sisi, baik sisi akidah, fikih, maupun tasawuf. Sebenarnya masih ada tokoh lain, tapi NU tidak mengambil tokoh yang lain itu. Menu- rut ulama NU, membatasi pada tokoh- tokoh itu karena sudah ada patokan- patokannya yang sudah jelas, tertu- lis, tercatat, terbukukan, sehing ga tidak sulit. Karena itu, ulama menetapkan sebagai dasar pikir- nya. Itulah cara berpikir yang dipakai. Ketika tahun 1990-an, kita sepertinya hanya terpaku pada teks yang ada dalam kitab tidak ada teks, kita tidak mau menjawab.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Amin, K. M. (2024). Sikap Kritis Anak Muda Tidak Perlu dikhawatirkan. Tashwirul Afkar, 19(1), 99-103. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/314


Section
Interview