Ta'wil Sebagai Metode Islam

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Nasr Hamid Abu Zayd

Abstract

Sungguh merupakan kehormatan yang besar bagi saya ketika Ibn Rushd Fund for Freedom of Thought menetapkan untuk menganugerahkan penghargaannya tahun ini kepada saya. Penghargaan ini memiliki signifikansi yang sangat penting dilihat dari dua sisi. Pertama, nama saya disandingkan dengan nama filosof Timur dan Barat, Ibn Rusyd, yang pemikirannya telah menembus kegelapan abad-abad pertengahan dan meneranginya. Dan sejak beberapa tahun terakhir saya menduduki kursi akademis yang mengusung namanya di University of Humanistic, Utrecht, Belanda. Kedua, penghapusan aib yang me- nimpa nilai kebebasan, kebebasan ber- pikir, kebebasan studi ilmiah, dan kebe- basan akidah, di dunia Arab dan Islam sejak sepuluh tahun terakhir. Sekarang, di atas podium yang bebas ini, podium Ibn Rushd Fund for Freedom of Thought, saya akan berbicara kepada Anda sekalian, untuk melibatkan Anda dalam beberapa konsen kajian saya menyangkut problem kontemporer kita, persoalan- persoalan yang tidak lahir dalam fase historis kita saat ini, melainkan persoalan- persolan yang menyibukkan para pionir kebangkitan di dunia Arab dan Islam sejak permulaan abad ke-19. Persoalan yang diekspresikan oleh pengumuman tentang penghargaan ini dengan ketelitian yang menakjubkan.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Abu Zayd, N. H. (2024). Ta’wil Sebagai Metode Islam. Tashwirul Afkar, 19(1), 134–150. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/309


Section
Articles