TOLERANSI DI REPUBLIK ISLAM IRAN: KEMERDEKAAN, KEBEBASAN, DAN TOLERANSI

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Ahmad Ikrom

Abstract

Bercerita tentang Iran hari ini, agak sulit jika dipisahkan dan i keberagamaan Islam Syiah, dan sebaliknya. Dan i mulai pemikiran, tindakan dan pola hubungan antar individu, kelompok dan bangsa. Karena pemahaman masyarakat, terutama di Indonesia, menganggap Iran itu identik syiah, dan syiah itu otaknya ya Iran. Apalagi terbukti penduduk Iran mayoritas adalah penganut Syiah. Setelah itu, gambaran berikutnya langsung mengarah pada prilaku orang syiah itu pasti tukang mut' ah, eksklusif, penghina sahabat, pemalsu Kitab Quran (lebih dan i 30 Juz), munafiq berkedok taqiyah dan ekstrim pembuat bom. Jika demikian, masih adakah nilai-nilai toleransi, persaudaraan, persahabatan dan kerukunan antar ras, suku dan pemeluk agama minoritas di sana? Lalu benarkah warga masyarakat Iran tidak punya nilai kemanusiaan, antar suku dan keagamaan? Sebab tiap kali ada peringatan hari-hari besar, dan dap khutbah jumat, para Ayatullah selalu membakar warganya dengan semangat perlawanan terhadap Amerika dan Israel. Mereka kompak menyuarakan yel-yel mark bar Amerika mark bar Israil (Matilah negara Amerika- matilah Negara Israel).

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Ikrom, A. (2024). TOLERANSI DI REPUBLIK ISLAM IRAN: KEMERDEKAAN, KEBEBASAN, DAN TOLERANSI . Tashwirul Afkar, 36(1), 82-92. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/292


Section
Articles