Orang Nu Harus di-NU-kan Lagi
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Cerita masuknya Islam yang menggunakan cara akulturatif dan cara dakwah ini melahirkan sebuah komunitas Islam. Komunitas Islam ini dipengaruhi oleh metode pengembangan dakwah seperti itu sekaligus juga para wali-wali itu meng- ajarkan agama Islam. Ini proses Islamisa- sinya. Selanjutnya, setelah orang ber- agama Islam, tentu ada pendalamannya terhadap Islam. Maka lahirlah pesantren- pesantren untuk mengilmiahkan orang yang baru masuk Islam. Pesantren- pesantren itu lengkap dengan kurikulum- nya, dengan keteladanan kiainya, dengan akulturasinya, dan sebagainya. Pada tahun 1926 itu kemudian ditugaskan organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama untuk membingkai nilai-nilai tadi dan selanjut- nya memperjuangkan di Indonesia. Dalam memperjuangkan itu, tentu terjadi per- ubahan yang luar biasa. Ada nilai yang harus dipertahankan dan ada nilai yang harus disesuaikan. Ada penerimaan-penerimaan terhadap pemikiran dan sebagainya sepanjang tidak paradoks dengan Islam.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.