Orang Nu Harus di-NU-kan Lagi

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

KH Hasyim Muzadi

Abstract

Cerita masuknya Islam yang menggunakan cara akulturatif dan cara dakwah ini melahirkan sebuah komunitas Islam. Komunitas Islam ini dipengaruhi oleh metode pengembangan dakwah seperti itu sekaligus juga para wali-wali itu meng- ajarkan agama Islam. Ini proses Islamisa- sinya. Selanjutnya, setelah orang ber- agama Islam, tentu ada pendalamannya terhadap Islam. Maka lahirlah pesantren- pesantren untuk mengilmiahkan orang yang baru masuk Islam. Pesantren- pesantren itu lengkap dengan kurikulum- nya, dengan keteladanan kiainya, dengan akulturasinya, dan sebagainya. Pada tahun 1926 itu kemudian ditugaskan organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama untuk membingkai nilai-nilai tadi dan selanjut- nya memperjuangkan di Indonesia. Dalam memperjuangkan itu, tentu terjadi per- ubahan yang luar biasa. Ada nilai yang harus dipertahankan dan ada nilai yang harus disesuaikan. Ada penerimaan-penerimaan terhadap pemikiran dan sebagainya sepanjang tidak paradoks dengan Islam.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Muzadi, K. H. (2024). Orang Nu Harus di-NU-kan Lagi. Tashwirul Afkar, 21(1), 135-143. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/266


Section
Articles