Islam Progresif: Wacana Pasca Arus Utama
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Istilah “Islam Progresif” atau “Muslim Progresif” sebenarnya kurang dikenal dalam wacana Islam di Indonesia. Istilah tersebut dipinjam dari wacana yang berkembang di negeri jiran Malaysia, yang dipromosikan oleh tidak kurang dari Perdana Menteri Malaysia sendiri, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi. Dengan Islam progresif, yang juga sering disebut Islam Hadlari, yang dimaksud adalah penekanan utama kepada ilmu pengetahuan, keadilan, keterbukaan, sikap toleransi, dan perlunya membangun integritas moral kaum Muslim. Islam hadlari bukan hanya memahami Islam sebagai agama, namun juga sebagai peradaban. Dalam konteks Indonesia, masyarakat Muslim di sini lebih akrab dengan istilah “Islam Moderat” yang sering diperhadapkan dengan “Islam Militan atau Islam Radikal”, “Islam Liberal” yang diperhadapkan dengan “Islam Konservatif” atau “Islam Fundamentalis”, dan “Islam Pluralis” atau “Islam Inklusif” yang diperhadapkan dengan “Islam Eksklusif”. Istilah-istilah tersebut lebih sering dikemukakan dan lebih mudah dimengerti ketimbang “Islam Progresif”.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.