Mengawal Perdamaian dari Bawah

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Ufi Ulfiah

Abstract

Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama dan kelompok memiliki potensi yang besar terjadinya konflik, baik yang dilatarbelakangi oleh persoalan agama maupun persoalan budaya dan etnik. Ini terbukti dengan banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia, seperti penyerangan terhadap Ahmadiyah, penutupan gereja, penyerangan terhadap aliran sesat dan budaya yang dianggap bertentangan dengan agama. Kekerasan atas nama agama dan budaya ini telah menjadi realitas empirik dalam satu dekade terakhir ini. Kekerasan atas nama agama dan budaya merupakan fenomena sosial yang sedang terjadi dalam suatu komunitas bangsa yang sedang mencari jati diri hubungan-hubungan sosial antar individu di dalam masyarakat, baik sesama agama tetapi berbeda paham, maupun berbeda agama dan kebudayaan. Ketika hubungan-hubungan itu tidak berjalan baik, maka yang terjadi adalah kekerasan demi kekerasan dengan dalih menegakkan agama yang benar atau paham agama yang dianggap benar. Tak heran jika yang terjadi adalah kekerasan demi kekerasan di masyarakat.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Ulfiah, U. . (2024). Mengawal Perdamaian dari Bawah. Tashwirul Afkar, 22(1), 68-73. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/250


Section
Articles