Membangun Perdamaian Antar Agama: Perspektif Antropolgi
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Jika antropologi dimaksudkan sebagai studi tentang manusia sebagai suatu keseluruhan, maka antropologi agama adalah bagian dari studi tersebut yang khusus mengkaji gejala agama pada kehidupan manusia. Sampai akhir abad ke-18, belum muncul suatu studi agama yang berada di luar tanggung jawab serta kontrol para ahli agama. Pada abad ke-19, agama mulai diselidiki melalui beberapa disiplin ilmu di luar teologi. Namun hasilnya tidak selalu memuaskan para teolog, karena agama dijelaskan dalam perspektif di luar disiplin ilmu agama. Terlebih lagi sejak abad itu, konsep evolusi mulai menguasai ilmu pengetahuan. Auguste Comte (1798-1857), misalnya, memasukkan ide evolusi itu ke dalam filsafat dan sosiologi. Fase agama dipandang hanya merupakan fase permulaan dalam kehidupan manusia yang digantikan oleh pemikiran filsafati dan akhirnya oleh pemikiran positif. Penjelasan mengenai asal usul agama waktu itu tidak dicari melalui konsep wahyu, yang berangkat dari iman, tetapi melalui masyarakat yang primitif, dengan harapan untuk mengetahui proses perkembangan agama sepanjang sejarah.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.