Tidak Mungkin Agama Lepas dari Tradisi Lokal
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Bagaimana sebenarnya pandangan Nahdlatul Ulama terhadap tradisi lokal? NU termasuk organisasi Islam yang bisa menerima tradisi lokal. Bahkan bisa dikatakan lebih bisa menerima tradisi lokal ketimbang beberapa organisasi Islam yang lain. Agama apa sih yang bisa diterapkan tanpa pengaruh dan percampuran dengan tradisi lokal atau budaya lokal? Itu tidak mungkin. Karena agama itu untuk manusia dan manusia di mana pun selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Pengaruh lingkungan itulah yang menumbuhkan tradisi atau budaya lokal. Salah satu contoh (yang baik), Islam mengajarkan shalat dengan cara menutupi aurat. Di Indonesia, khususnya oleh yang perempuan, menutupi aurat itu diolah dengan mengenakan rukuh atau mukena. Kalau toh di negara lain sekarang juga mengenakan mukena padahal itu budaya Indonesia, itu artinya bahwa mukena itu merupakan produksi Indonesia yang biasa digunakan untuk melaksanakan shalat. Contoh lain adalah tentang “waladun shalihun ya’du’u lahu” (anak shaleh yang mendoakan orang tuanya). Di Indonesia, waladun shalihun ya’du’u lahu ini dirangkaikan dengan tradisi yang ada di Indonesia.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.