Nalar Filosofis Al-Baidlawi: Melacak Progresifitas di Abad Kemunduran Islam
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Selama ini ada anggapan bahwa peradaban Islam mundur sejak abad ketujuh Hijriyah. Abad di mana Hulagu Khan meluluhlantakkan Baghdad, Perang Salib masih berkobar, dan Ibnu Rusyd -pamungkas filosof paripatetik Islam- telah meninggal. Tapi, benarkah di abad itu peradaban Islam tidak mengalami kemajuan di bidang apapun: intelektual, sosial, dan budaya? Ternyata fakta mengatakan sebaliknya. Justru di abad itu lahir para intelektual yang fenomenal. Seperti, Al-Baidlawi (685 H), Al-Iji (756 H), dan At-Tafazani (792 H) dalam disiplin ilmu kalam; Asy-Syatibi (790 H) dan Izzuddin bin Abdussalam (660 H) dalam disiplin ushul fiqih; Ibnu Arabi (638 H) dan Al-Jili (826 H) dalam bidang tasawuf; Ibnu Nafis (687 H) dan Ibnu Baithar (646 H) dalam bidang kedokteran dan botani; Ibnu Khaldun (808 H) dalam bidang sejarah dan sosiologi; Ibnu Sa’bin (669 H) dan Mulla Sadra (1050 H), pakar filsafat. Dan masih banyak lagi.
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.