Spirit Fundamentalisme dalam Pemikiran tentang Sains Islam

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Ach. Maimun Syamsuddin

Abstract

Wacana tentang sains Islam merupakan metamorfosis dari isu tentang relasi Islam dengan sains yang akar persoalannya bisa dilacak pada awal abad XVII. Hal itu terkait dengan kontak Islam dengan Barat dalam keseluruhan dunia Islam di awal era Islam modern. Sejak saat itu, dunia Islam terjangkiti apa yang disebut Muzaffar Iqbal dengan catching up syndrome (sindrom pengejaran ketertinggalan). Secara khusus, wacana tersebut tidak bisa dilepaskan dari upaya Turki Usmani untuk memodernisasi diri setelah pelbagai kekalahan dalam perang melawan Eropa. Kegagalan menguasai Wina (1683 M) sebagai gerbang Eropa sebelah timur merupakan titik awal yang diikuti oleh kegagalan mempertahankan beberapa wilayah di kawasan Eropa Timur sehingga lepas ke tangan Bangsa Eropa. Melalui perjanjian Carlowitz (1699 M), Hongaria pindah ke kekuasaan Austria, Podolia ke Polandia dan Azov ke Rusia.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Syamsuddin, A. M. (2024). Spirit Fundamentalisme dalam Pemikiran tentang Sains Islam. Tashwirul Afkar, 23(1), 77-91. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/239


Section
Articles