Petani Melawan Kapitalisasi Bangsa

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Henry saragih

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang dikaruniai sumber daya yang berlimpah. Selain wilayah daratan yang membentang seluas 191 juta hektar, Indonesia juga memiliki wilayah perairan yang luasnya mencapai 3 kali lipat luas daratan. Lebih jauh, kondisi geografis Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia dinobatkan sebagai negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati kedua tertinggi di dunia setelah Brazil. Faktor inilah yang menjadikan Indonesia menjadi negara agraris yang sangat produktif di dunia. Bahkan sejarah mencatat dari hasil pertanian Indonesialah pemerintah kolonial Belanda mampu menutupi utang-utangannya dan menjadikan salah satu negara kolonial yang kuat. Hingga saat ini, Indonesia dinilai sebagai negara yang sangat berpotensi dalam pengembangan produksi pertanian. Bagaimana tidak, dari keseluruhan luas daratan, 70.8 juta hektar di antaranya merupakan wilayah yang sudah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan budidaya seperti sawah, pertanian lahan kering, perkebunan dan budidaya non-pertanian seperti pertambangan, pemukiman, dan industri. Sementara itu, hingga saat ini masih terdapat sekitar 40.85 juta hektar luasan lahan yang menjadi potensi budidaya baik pertanian ataupun non pertanian. Selain faktor produksi tanah, sumberdaya manusia Indonesia juga turut menambah potensi Indonesia sebagai negara penyedia faktor produksi dunia. Hingga saat ini, Indonesia memiliki penduduk tidak kurang dari 240 juta jiwa dan menempati urutan keempat dalam populasi di dunia. Dari angka tersebut, tercatat 46 persen rakyat Indonesia terlibat dalam sektor pertanian.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
saragih, H. (2024). Petani Melawan Kapitalisasi Bangsa. Tashwirul Afkar, 24(1), 36-50. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/223


Section
Articles