Strategi Kebudayaan NU: Dari Politik Kebudayaan ke Kebudayaan Pasca Orde Baru

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Muhammad Nurkhoiron

Abstract

Mendiskusikan Nahdlatul Ulama dalam panggung politik nasional bukan sesuatu yang baru. Ratusan tulisan atau hasil karya akademik tentang NU yang terpublikasi di berbagai media dengan mudah kita temukan di beberapa tempat. Selain NU merupakan gerakan sosial keagamaan terbesar di Indonesia memiliki puluhan juta pengikut, NU dipandang penting sebagai obyek kajian mengingat atribut tradisional yang lekat sebagai sifat dari gerakan sosial keagamaan ini. Tladisional atau tradisionalitas secara konseptual bisa mengandung makna yang begitu kompleks, di dalamnya kita bisa temukan pengandaian tentang sesuatu yang negatif, peyorarif, inferioritas, irasionalitas, kegelapan, ketidaklaziman/ abnormal, eksotis, dan seterusnya. Semua ini mengandung daya tarik, Iebih-lebih jika para pengkaji obyek-obyek yang berhubungan dengan sifat-sifat tradisional itu dipenuhi oleh prasangka-prasangka ideologis yang menganggap obyek kajian- nya sebagai sesuatu yang lain (the other).

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Nurkhoiron, M. . (2024). Strategi Kebudayaan NU: Dari Politik Kebudayaan ke Kebudayaan Pasca Orde Baru. Tashwirul Afkar, 25(1), 20–34. Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/209


Section
Articles