MEMBENDUNG ARUS RADIKALISME, SEBERAPA KUAT?

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Rumadi Ahmad

Abstract

KETIKA NU menggelar Muktamar 33 di Jombang pada 1-3 Agustus 2015 dan mengangkat tema mengenai "Islam Nusantara", muncul keinginan kuat agar Islam yang berkembang di nusantara diekspor dan menjadi model pengembangan Islam di belahan dunia yang lain. Islam nusantara yang dihayati NU, baik terkait paham politik kebangsaan, dakwah maupun paham sosial kemasyarakatan, dipandang sebagai model keberagamaan paling ideal. Paham politik kebangsaan yang tidak mempertentangkan Islam dan nasionalisme, model dakwah yang penuh kearifan dan kasih sayang, serta paham sosial kemasyarakatan yang dilandasi pola pikir dan pola sikap yang tawasuth, tawazun, tasammuh dan itidal, terbukti mampu menjadikan Islam di Indonesia sebagai kekuatan sosial yang teduh. Islam menjadi alat pemersatu bangsa, bukan pemecah belah. Semangat itu kian menggebu melihat kenyataan belahan
dunia Islam yang lain, terutama Timur Tengah, terus menerus dilanda konfik yang tak berkesudahan. 

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Rumadi Ahmad. (2024). MEMBENDUNG ARUS RADIKALISME, SEBERAPA KUAT?. Tashwirul Afkar, 36(1). Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/150


Section
Articles