Tapa Sebagai Laku Mistik Islam- Jawa pada Serat Seh Jangkung dan Serat Cebolek

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Joni Sujono

Abstract

Meminjam istilah Damono bahwa 'penularan' adalah hal yang niscaya, bahkan banyak sekali terjadi. Tidak mungkin lagi kita berhubungan dengan benda budaya yang sepenuhnya asli. Berbagai gerakan, madzhab, dan kecenderungan dengan mudah menular dan menumbuhkan kegiatan baru di negeri yang tertulartertular. Penularan itu menjadi alasan utama menumbuhkan sastra bandingan. Istilah kedua, 'pengaruh', istilah pengaruh memiliki spektrum yang lebih luas, mulai dari pinjaman hingga tradisi. Damono mengatakan, Indonesia adalah salah satu negeri yang sangat kaya sebagai sumber penelitian sastra bandingan, terutama karena adanya berbagai jenis pengaruh, tradisi sastra kita memiliki kekayaan genre yang tidak dimiliki oleh banyak bangsa. 

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Sujono, J. . (2024). Tapa Sebagai Laku Mistik Islam- Jawa pada Serat Seh Jangkung dan Serat Cebolek . Tashwirul Afkar, 34(1). Retrieved from https://tashwirulafkar.or.id/index.php/afkar/article/view/143


Section
Articles